Menu

Mode Gelap
Kodim 0724/Boyolali Dukung Pencanangan Wamentan dalam Program Perluasan Areal Tanam Padi Babinsa Koramil 03/Masaran: Menjalin Kemitraan Erat dengan Petani untuk Ketahanan Pangan Nasional Polresta Surakarta Perketat Pengawasan Jelang Derby Jateng Persis Solo vs PSIS Semarang Polsek Bukateja Ungkap Kasus Diduga Penipuan dan Penggelapan Sepeda Motor di Purbalingga Kapolri Terima Penghargaan Extraordinary Dedication of Patriotism dari CNN Indonesia Kebersamaan TNI dan Warga Desa Bade dalam Pembongkaran Rumah Bapak Sumarjo

Berita

Beredar Seruan Kumpul di Rajabasa, Diduga untuk Serang Universitas Malahayati

badge-check


					Beredar Seruan Kumpul di Rajabasa, Diduga untuk Serang Universitas Malahayati Perbesar

Lampung – Sebuah pesan berantai tersebar di grup WhatsApp bernama “Tim PAM Hari H Ekse…”. Dalam pesan tersebut, seluruh anggota grup diminta untuk hadir di Terminal Rajabasa pada Senin, 7 April 2025, pukul 07.00 WIB.

Pesan itu dikirim oleh seseorang bernama Wilsen dan mengimbau agar para anggota sudah berada di lokasi pada waktu yang ditentukan.

Meskipun tidak dijelaskan tujuan dari pertemuan tersebut, informasi yang beredar menyebutkan bahwa ajakan itu merupakan bagian dari mobilisasi massa yang diduga dikendalikan oleh Rusli Bintang.

Tujuan dari aksi ini diduga untuk melakukan penyerangan terhadap Universitas Malahayati di Bandar Lampung.

Di tengah kekhawatiran yang berkembang, seorang perempuan lanjut usia, istri pertama Rusli Bintang bernama Rosnati Syech, mengirimkan surat resmi kepada pihak kepolisian pada Minggu (6/4).

Dalam surat tersebut, Rosnati meminta perlindungan hukum karena merasa terancam akan diserang oleh ratusan orang yang disebut-sebut sebagai preman.

“Saya hanya ingin merasa aman. Saya khawatir atas keselamatan diri saya dan keluarga,” ujar Rosnati saat di WhatsApp wartawan.

Langkah Rosnati mengajukan permohonan perlindungan ini menjadi sorotan, mengingat usianya yang sudah lanjut dan kekhawatirannya terhadap situasi yang dinilainya mulai tak kondusif.

Rosnati menjelaskan bahwa konflik yang terjadi sebenarnya berakar dari persoalan internal keluarga. Ia mengaku telah berulang kali mengupayakan penyelesaian secara damai.

“Keadaan ini seharusnya bisa kami selesaikan secara kekeluargaan. Kami sudah beberapa kali mengajak untuk duduk bersama dan berdialog, tapi ajakan itu selalu tidak pernah terlaksana,” ungkap Rosnati.

Menurutnya, tindakan kekerasan atau ancaman tidak seharusnya menjadi pilihan, apalagi dalam urusan yang melibatkan hubungan darah dan keluarga besar.

Situasi ini terus berkembang. Pihak Universitas Malahayati pun dikabarkan menjalin komunikasi dengan aparat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (Tim)

Ingin produk, bisnis, atau agenda Anda diliput dan tayang di jateng.kabarngetren.com?

Silahkan kontak melalui email: kabarngetrn@gmail.com

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Menkomdigi Terbitkan Aturan eSIM 2025, Warga Diminta Segera Migrasi demi Keamanan Data

12 April 2025 - 13:27 WIB

Koperasi Desa Merah Putih Akan Dibangun di 80 Ribu Desa, Sri Mulyani dan Budi Arie Beberkan Rencana Besar Dana Desa

12 April 2025 - 10:53 WIB

Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 di Jawa Tengah, PAD Tembus Rp28 Miliar dalam 3 Hari

12 April 2025 - 10:29 WIB

Ketua KPL Mina Sumitra H.Darto Ajak Masyarakat Meriahkan Acara Adat Nadran di Karang Song Indramayu 2025

12 April 2025 - 09:19 WIB

Dinilai Patuh Selenggarakan Pelayanan Publik, Kemendagri Terima Penghargaan dari Ombudsman RI

11 April 2025 - 21:47 WIB

Trending di Berita