Menu

Mode Gelap
Kodim 0724/Boyolali Dukung Pencanangan Wamentan dalam Program Perluasan Areal Tanam Padi Babinsa Koramil 03/Masaran: Menjalin Kemitraan Erat dengan Petani untuk Ketahanan Pangan Nasional Polresta Surakarta Perketat Pengawasan Jelang Derby Jateng Persis Solo vs PSIS Semarang Polsek Bukateja Ungkap Kasus Diduga Penipuan dan Penggelapan Sepeda Motor di Purbalingga Kapolri Terima Penghargaan Extraordinary Dedication of Patriotism dari CNN Indonesia Kebersamaan TNI dan Warga Desa Bade dalam Pembongkaran Rumah Bapak Sumarjo

Berita

Remaja Masjid Garda Terdepan Menghempang Khilafah

badge-check


					Remaja Masjid Garda Terdepan Menghempang Khilafah Perbesar

Medan – Remaja Masjid menghempang Khilafah harus menjadi garda terdepan dalam menangkal faham-faham radikalisme.

Generasi muda Islam dituntut untuk berpikir transitif—terbuka dan visioner—terhadap ideologi yang berpotensi memecah belah bangsa, serta menumbuhkan semangat patriotisme terhadap NKRI.

Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Prof. Dr. Ansari Yamamah, MA, dalam pemaparan materinya pada acara Mudzakarah Umat Sosialisasi Pancasila sebagai Ideologi Negara dalam Menghempang Penyebaran Faham Khilafah dengan tema “Menegakkan izzul Islam wal muslimin dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia”, Senin (21/4) di Masjid Imanurrahman, Jalan Bakti Luhur, Medan Helvetia.

Remaja Masjid Menghempang Khilafah

Remaja Masjid Menghempang Khilafah

Prof. Ansari menjelaskan bahwa cara beragama masyarakat Indonesia berbeda dengan negara lain. Indonesia memiliki identitas keindonesiaan yang dikenal ramah, santun, dan menghormati perbedaan.

Islam di Indonesia juga memiliki karakteristik khas yang dikenal sebagai Islam Nusantara—sebuah cara beragama yang sesuai dengan keragaman budaya tanpa merusak esensi ajaran agama itu sendiri.

Ia menegaskan bahwa faham Khilafah tidak sesuai diterapkan dalam konteks Islam di Indonesia yang lebih demokratis dan menghargai keberagaman.

“Islam di Indonesia menghargai pluralitas dan perbedaan-perbedaan yang ada,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Penasihat Himpunan Muda-mudi Islam Akbar (HIMMIA), Muhammad Fharisi, M.Sos, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi Pancasila ini adalah bagian dari jihad dalam meneguhkan cinta tanah air.

“Cinta tanah air adalah bagian dari iman. Pancasila bukan hanya simbol, tapi nilai-nilai luhur yang harus dijunjung. Harapannya, melalui muzakarah ini peserta bisa memahami nilai-nilai Pancasila. Semoga Allah meridai apa yang kita lakukan,” sebutnya.

Salah seorang peserta, Abdul Fatah—tokoh masyarakat Kelurahan Dwikora—juga menyampaikan pentingnya kegiatan ini untuk menggugah kembali generasi muda agar memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi faham radikalisme.

Ia berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut. (Rizky/Dr)

Ingin produk, bisnis, atau agenda Anda diliput dan tayang di jateng.kabarngetren.com?

Silahkan kontak melalui email: kabarngetrn@gmail.com

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News Google News .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pencegahan Hama Padi: Peran Babinsa Aktif Cegah Hama Meluas

22 April 2025 - 18:16 WIB

Pencegahan hama padi

Polisi Selidiki Penemuan Jasad Pria dalam Karung di Jalan Daan Mogot Tangerang, Polisi Lakukan Autopsi

22 April 2025 - 18:02 WIB

Penemuan Jasad

Kerja Sama Strategis Pemadam Kebakaran: Indonesia dan Denmark Perkuat Kolaborasi Teknologi

21 April 2025 - 21:23 WIB

kerja sama strategis

Aksi Heroik Satgas Yonif 131/Braja Sakti sebagai Penjaga Keselamatan Warga di Jembatan Muara Tami Papua

21 April 2025 - 21:01 WIB

penjaga keselamatan warga

Pelayanan Humanis Polwan Berbaju Adat di Hari Kartini Satlantas Tangerang

21 April 2025 - 17:57 WIB

pelayanan humanis Polwan
Trending di Berita