Kabar Ngetren/Purbalingga – Bupati Petahana Purbalingga, Hj. Dyah Hayuning Pratiwi, SE., B.Econ., M.M., (Tiwi), bersama Asisten Sekda, Kepala Dinas Pertanian, dan Kepala DPUPR turun langsung mendengarkan keluh kesah para petani di Kecamatan Bukateja dalam acara Bupati Sambang Tani yang diadakan pada Kamis, (11/7), di Balai Desa Kebutuh. Para petani mengeluhkan minimnya debit air irigasi yang mengganggu aktivitas pertanian mereka.
Ibnu Safangat, Ketua Gapoktan Wahana Mulya Desa Bajong, menyampaikan permintaan untuk revitalisasi irigasi dari Bentala belakang SMP di Kedungjati sampai Desa Bajong.
“Pendangkalan menyebabkan air tidak sampai ke Bajong, sehingga sebagian lahan tidak bisa diolah untuk persawahan,” ungkapnya.
Rohadi, Sekretaris Kelompok Tani Sido Mukti Desa Kembangan, juga berharap irigasi di wilayah Bukateja bisa dinormalisasikan.
“Kami berharap tidak ada pengeringan atau injeksi irigasi karena akan mengancam pertanian kami, terutama dari Desa Wirasaba, Tidu, Kembangan, bahkan Cipawon,” tuturnya.
Rohadi juga menambahkan bahwa petani di Bukateja masih kesulitan mengendalikan hama wereng dan meminta kerjasama dari pemerintah untuk mengatasinya.
Bupati Petahana Tiwi, merespons cepat keluhan tersebut. Ia menjelaskan bahwa meskipun penanganan pendangkalan saluran sekunder Bentala menjadi kewenangan pemerintah pusat, namun akan tetap dikomunikasikan melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak.
“Saya akan bersurat meneruskan keluhan ini kepada Kepala BBWS untuk penanganan irigasi Bentala. Pak Gondo (Kepala DPUPR) akan bersurat langsung dan saya tandatangani,” katanya.
Bupati mengakui bahwa tidak semua irigasi menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten dan memerlukan mekanisme birokrasi yang benar untuk penanganan teknisnya. Untuk mendukung produktivitas petani yang kesulitan akses irigasi, tahun 2025 Bupati Petahana Tiwi akan memprogramkan pompanisasi menggunakan tenaga surya.
“Pompa ini sudah diujicobakan di Kecamatan Kemangkon dan Kertanegara,” ujarnya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda, Mukodam, juga memberikan jawaban terkait pengendalian hama. Mukodam menjelaskan bahwa Dinas Pertanian Purbalingga telah menyediakan pestisida gratis untuk kelompok tani, namun mengingatkan penggunaan pestisida harus hati-hati karena bisa berefek buruk pada konsumen padi.
“Pengendalian hama harus dilakukan bersama-sama, kalau hanya sebagian, hama akan pindah saja,” katanya.
Acara Bupati Sambang Tani merupakan program Pemkab Purbalingga untuk mencegah atau mengatasi potensi krisis pangan di masa depan. Bupati menggelar audiensi, menampung aspirasi para petani guna meningkatkan produktivitas pertanian. Bupati Petahana Tiwi juga mendorong agar para petani dapat melakukan intensifikasi pertanian.
Sumber: Gn, editor: eFHa.