Menu

Mode Gelap
Kodim 0724/Boyolali Dukung Pencanangan Wamentan dalam Program Perluasan Areal Tanam Padi Babinsa Koramil 03/Masaran: Menjalin Kemitraan Erat dengan Petani untuk Ketahanan Pangan Nasional Polresta Surakarta Perketat Pengawasan Jelang Derby Jateng Persis Solo vs PSIS Semarang Polsek Bukateja Ungkap Kasus Diduga Penipuan dan Penggelapan Sepeda Motor di Purbalingga Kapolri Terima Penghargaan Extraordinary Dedication of Patriotism dari CNN Indonesia Kebersamaan TNI dan Warga Desa Bade dalam Pembongkaran Rumah Bapak Sumarjo

Pertanian

Bupati Purbalingga Ajak Konservasi Air untuk Tingkatkan Debit dan Dukung Pertanian

badge-check


					Bupati Purbalingga Ajak Konservasi Air untuk Tingkatkan Debit dan Dukung Pertanian Perbesar

Kabar Ngetren/Purbalingga – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya konservasi air. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan debit air di mata air dan memastikan kebutuhan pengairan pertanian tidak terganggu.

Dalam acara Sambang Tani Kecamatan Kutasari yang digelar pada Senin, (12/8) di Balai Desa Candinata, Bupati Tiwi menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi proses konservasi.

“Koordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup. Saya minta bibit-bibit tanaman keras untuk dropped ke Desa Karangjengkol agar pemuda-pemudanya dapat bergerak bersama dalam konservasi,” ujar Bupati Tiwi.

Desa Karangjengkol, yang terletak di ujung utara Kecamatan Kutasari dan merupakan kaki Gunung Slamet, menjadi salah satu penyuplai penting kebutuhan air untuk pertanian di wilayah tersebut. Bupati Tiwi menghimbau masyarakat sekitar mata air untuk aktif melakukan konservasi, sebagai upaya jangka panjang untuk memperbaiki kualitas pengairan.

Selain konservasi, Bupati Tiwi juga menawarkan solusi lain untuk mengatasi kekurangan akses irigasi.

“Pada tahun 2025, kami akan meluncurkan program irigasi perpompaan menggunakan tenaga surya yang tidak memerlukan bahan bakar. Ini bisa dimanfaatkan asalkan ada sumber mata air di sekitarnya,” tambahnya.

Bupati Tiwi memberikan apresiasi kepada petani di Kecamatan Kutasari, khususnya kelompok-kelompok dari Desa Limbangan, Candiwulan, Karanglewas, dan Karangklesem yang telah berhasil meningkatkan intensifikasi pertanian hingga tiga kali panen padi dalam setahun.

Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kutasari, Lulut Hasrie Saptiwi, mengungkapkan tantangan utama konservasi air, yakni alih fungsi lahan dari hutan menjadi lahan pertanian.

“Penurunan kepadatan vegetasi di daerah tangkapan air menjadi masalah kritis yang kita hadapi,” ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, upaya konservasi dilakukan dengan menanam tanaman konservasi dan buah-buahan di lima areal mata air. Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian mata air dan sungai sebagai tanggung jawab bersama. Lulut Hasrie juga mengusulkan kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk memasukkan pelajaran konservasi ke dalam muatan lokal di sekolah.

Selain itu, Lulut Hasrie menganjurkan masyarakat di wilayah atas untuk berternak kambing dan domba sebagai bagian dari upaya konservasi. Ternak ini diharapkan mendorong penanaman tanaman konservasi yang dapat digunakan sebagai pakan ternak.

Sumber: Gn, editor: eFHa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Memori HP Android Penuh? Begini Cara Mengosongkannya Tanpa Menghapus Aplikasi

19 September 2024 - 14:49 WIB

Pengamanan Ketat Kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta: Relawan GBRP dan Polda Metro Jaya Sterilisasi Jalan

6 September 2024 - 09:29 WIB

Kunjungan TK Darma Wanita Nguneng ke Agrowisata SJA Farm: Edukasi Sejak Dini Tentang Pertanian

31 Agustus 2024 - 22:18 WIB

Pemuda Dusun Gondang Desa Nguneng, Eko Pambudi, S.Pd.I, Sukses Bertani Sayuran

29 Agustus 2024 - 19:01 WIB

Putera Terbaik Lampung Duduki Posisi Kepala Kantor KSOP Kelas I Palembang

20 Agustus 2024 - 07:43 WIB

News Berita