Menu

Mode Gelap
Kodim 0724/Boyolali Dukung Pencanangan Wamentan dalam Program Perluasan Areal Tanam Padi Babinsa Koramil 03/Masaran: Menjalin Kemitraan Erat dengan Petani untuk Ketahanan Pangan Nasional Polresta Surakarta Perketat Pengawasan Jelang Derby Jateng Persis Solo vs PSIS Semarang Polsek Bukateja Ungkap Kasus Diduga Penipuan dan Penggelapan Sepeda Motor di Purbalingga Kapolri Terima Penghargaan Extraordinary Dedication of Patriotism dari CNN Indonesia Kebersamaan TNI dan Warga Desa Bade dalam Pembongkaran Rumah Bapak Sumarjo

Berita

Gagal Lantik Rektor Versinya di Kampus, Rusli Bintang Dikabarkan Akan Gelar Pelantikan di Hotel Radison

badge-check


					Gagal Lantik Rektor Versinya di Kampus, Rusli Bintang Dikabarkan Akan Gelar Pelantikan di Hotel Radison Perbesar

Bandar Lampung – Ketegangan di Universitas Malahayati kembali meningkat. Setelah gagal melantik rektor versinya di dalam lingkungan kampus, Rusli Bintang—pembina Yayasan Alih Teknologi Bandar Lampung—dikabarkan akan menggelar prosesi pelantikan rektor baru di luar kampus, tepatnya di Hotel Horison, Bandar Lampung.

Kabar ini muncul setelah rombongan yang diduga tim Rusli Bintang tidak diizinkan memasuki area kampus karena membawa sejumlah orang berbaju satpam yang tidak dikenal oleh satuan pengamanan internal. Situasi tersebut memicu kekhawatiran di kalangan civitas akademika.

Seorang akademisi Universitas Malahayati yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keprihatinannya terhadap langkah yang diambil Rusli Bintang. Menurutnya, pelantikan rektor seharusnya dilakukan secara sah dan terbuka di lingkungan kampus, bukan di tempat umum seperti hotel.

“Ini menunjukkan bahwa Pak Rusli tidak ingin menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Padahal, langkah itu jauh lebih bijak dan bermartabat. Bahkan, kesan yang muncul saat ini justru seolah beliau menghindari pertemuan dengan keluarga sendiri, terutama dengan Bu Rosnati yang masih sah sebagai pembina yayasan,” ungkap akademisi tersebut.

Menurutnya, bila persoalan ini tidak segera ditangani dan dimediasi kedua belah pihak secara adil oleh Kementerian Pendidikan dan aparat penegak hukum, maka potensi konflik horizontal semakin besar dan bisa merusak reputasi institusi pendidikan.

“Kampus adalah ruang intelektual, bukan arena kekuasaan. Ini harus diselesaikan dengan dialog, bukan dengan simbol kekuatan dan acara seremonial di luar nalar akademik,” tegasnya.

Akademisi beserta civitas akademik lainnya menilai langkah pelantikan di luar kampus sebagai bentuk ketidakmampuan menyelesaikan konflik secara legal dan moral.

Mereka mendesak agar Kementerian Pendidikan dan aparat hukum segera turun tangan menertibkan situasi.

Ingin produk, bisnis, atau agenda Anda diliput dan tayang di jateng.kabarngetren.com?

Silahkan kontak melalui email: kabarngetrn@gmail.com

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News Google News .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Babinsa Andong Hadiri Manasik Haji 2025 di Gedung IPHI Andong

19 April 2025 - 19:39 WIB

Babinsa Andong

Komplotan Curanmor Jatiuwung Dibekuk Usai Beraksi 50 Kali di Tangerang

19 April 2025 - 17:49 WIB

Komplotan Curanmor Jatiuwung

Merah Putih Berkibar: TNI Hadirkan Harapan Baru di Pedalaman Beoga Papua

19 April 2025 - 16:22 WIB

Merah Putih Berkibar

PT. Prana Argentum: Jawaban Profesional untuk Jasa Fumigasi Surabaya

19 April 2025 - 12:43 WIB

Jasa Fumigasi Surabaya

Rusli Bintang dan Warisan Yayasan: Publik Lampung Tak Bisa Dibohongi

19 April 2025 - 11:37 WIB

Rusli Bintang dan Warisan Yayasan
Trending di Berita