Jayapura – Komitmen TNI dalam menjaga kedamaian dan penjaga keselamatan warga kembali terbukti melalui aksi heroik personel Satgas Yonif 131/Braja Sakti dari Pos Muara Tami.
Satgas Yonif 131/Braja Sakti sukses menggagalkan aksi bunuh diri seorang pria paruh baya bernama Marlinus Kogoya (50), yang hendak mengakhiri hidupnya dengan terjun ke Sungai Tami, sebuah sungai yang terkenal berbahaya karena dihuni buaya-buaya liar.
Peristiwa dramatis ini terjadi pada Senin, 21 April 2025, sekitar pukul 15.00 WIT. Saat itu, para personel tengah menunaikan ibadah Sholat Ashar di Pos Muara Tami, ketika seorang warga bernama Elson Kogoya (32) mendatangi mereka dengan wajah panik.
Ia melaporkan bahwa pamannya, Marlinus, tengah berdiri di atas Jembatan Muara Tami dengan gelagat mencurigakan yang mengarah pada niat bunuh diri.
Mendapat laporan tersebut, Komandan Pos Muara Tami, Lettu Inf Arjunti Harahap, langsung mengambil tindakan cepat.
Ia memerintahkan tim reaksi cepat yang dipimpin oleh Sertu Hamen untuk segera menuju lokasi, lengkap dengan perlengkapan penyelamatan seperti tali dan pelampung.
Hanya lima menit berselang, tepat pukul 15.05 WIT, tim Satgas tiba di lokasi kejadian. Mereka mendapati Marlinus berada di posisi sangat berbahaya, di atas jembatan yang memiliki ketinggian sekitar 12 meter dan bentang lebar mencapai 75 meter.
Dengan keberanian luar biasa, para personel dibantu oleh warga yang sedang memancing di sekitar lokasi, melakukan upaya penyelamatan penuh risiko.
“Kami bergerak cepat karena setiap detik sangat berarti. Terpenting bagi kami adalah menyelamatkan nyawa warga. Tugas kami bukan hanya menjaga batas negara, tetapi juga menjadi penjaga keselamatan warga di daerah penugasan,” ungkap Lettu Inf Arjunti Harahap.
Upaya tersebut membuahkan hasil. Sekitar pukul 15.20 WIT, Marlinus berhasil diamankan dalam kondisi selamat. Ia kemudian dibawa ke Pos Muara Tami untuk mendapatkan pertolongan pertama dan didampingi secara psikologis.
Menurut keterangan dari keponakannya, Elson Kogoya, sang paman mengalami tekanan mental berat usai ditinggal sang istri yang meninggal beberapa bulan lalu akibat sakit.
Kesedihan mendalam itu membuatnya putus asa hingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
“Saya sangat berterima kasih kepada TNI. Kalau bukan karena mereka, mungkin paman saya sudah tidak ada. Mereka cepat datang dan sangat peduli,” ucap Elson Kogoya dengan mata berkaca-kaca.
Kejadian ini menjadi bukti bahwa kehadiran Satgas Yonif 131/Braja Sakti bukan sekadar untuk menjaga perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam perlindungan sosial dan kemanusiaan bagi warga Papua.
Aksi mulia ini semakin menegaskan komitmen TNI sebagai bagian dari solusi atas persoalan masyarakat, tidak hanya sebatas kekuatan militer. Masyarakat di sekitar Jembatan Muara Tami pun menyampaikan apresiasi atas keberanian dan empati personel Satgas.
“Kami tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tapi juga menjadi bagian dari solusi atas permasalahan sosial di wilayah penugasan,” tegas Lettu Inf Arjunti Harahap, menutup keterangannya.
Dengan semangat “Bersama Braja Sakti Membangun Negeri“, Satgas Yonif 131 terus membuktikan bahwa pengabdiannya bukan sekadar slogan, tetapi nyata dirasakan oleh masyarakat hingga ke pelosok Papua.
Sumber: Pen Satgas Pamtas Ri-PNG Yonif 131 Braja Sakti
Ingin produk, bisnis, atau agenda Anda diliput dan tayang di jateng.kabarngetren.com?
Silahkan kontak melalui email: kabarngetrn@gmail.com
Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.
Yuk! baca artikel menarik lainnya di
Google News
.