Menu

Mode Gelap
Kodim 0724/Boyolali Dukung Pencanangan Wamentan dalam Program Perluasan Areal Tanam Padi Babinsa Koramil 03/Masaran: Menjalin Kemitraan Erat dengan Petani untuk Ketahanan Pangan Nasional Polresta Surakarta Perketat Pengawasan Jelang Derby Jateng Persis Solo vs PSIS Semarang Polsek Bukateja Ungkap Kasus Diduga Penipuan dan Penggelapan Sepeda Motor di Purbalingga Kapolri Terima Penghargaan Extraordinary Dedication of Patriotism dari CNN Indonesia Kebersamaan TNI dan Warga Desa Bade dalam Pembongkaran Rumah Bapak Sumarjo

Entertainment

Di Novel Buya Hamka, A Fuadi Angkat Kisah Hamka dengan Bung Karno dan Haji Rasul

badge-check


					A. Fuadi, dan Donny Damara di peluncuran buku Buya Hamka. Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan Perbesar

A. Fuadi, dan Donny Damara di peluncuran buku Buya Hamka. Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan

Jakarta – Penulis ternama Indonesia, A Fuadi, kembali hadir dengan karya terbarunya yang berjudul “Buya Hamka”. Novel ini mengangkat kisah hidup ulama besar sekaligus sastrawan, Buya Hamka, dengan latar belakang sejarah yang menggugah, melibatkan dua tokoh besar lainnya, Bung Karno dan Haji Rasul. Novel ini tidak hanya menyajikan perjalanan hidup Buya Hamka, tetapi juga mengungkapkan hubungan kompleks dan dinamis antara ketiga tokoh tersebut.

Novel “Buya Hamka” ditulis oleh A Fuadi, seorang penulis yang dikenal melalui karyanya yang sukses seperti “Negeri 5 Menara”. A Fuadi adalah seorang penulis yang mampu meramu cerita dengan latar belakang sejarah dan nilai-nilai moral yang kuat. Dalam karyanya kali ini, A Fuadi mengangkat kisah Buya Hamka, yang dikenal sebagai ulama, sastrawan, dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dua tokoh besar lainnya yang turut diangkat dalam novel ini adalah Bung Karno, Presiden pertama Indonesia, dan Haji Rasul, ayah dari Buya Hamka sekaligus seorang ulama terkemuka.

Novel “Buya Hamka” menggambarkan perjalanan hidup Buya Hamka dari masa kecilnya di Sumatera Barat, pendidikan agama yang ketat dari ayahnya, hingga menjadi seorang ulama dan sastrawan yang berpengaruh di Indonesia. Kisah ini juga menyoroti hubungan Buya Hamka dengan Bung Karno dan Haji Rasul. Hubungan ini penuh dengan dinamika yang kompleks, baik dari segi politik, agama, maupun pribadi. A Fuadi berhasil menyuguhkan narasi yang mendalam dan penuh emosi tentang perjuangan, pengorbanan, dan nilai-nilai moral yang dipegang teguh oleh ketiga tokoh ini.

Novel ini dirilis pada awal Juni 2024, tepat menjelang peringatan hari lahir Buya Hamka yang jatuh pada tanggal 17 Februari. Momen ini dipilih dengan sengaja untuk menghormati jasa-jasa Buya Hamka dalam memperjuangkan kemerdekaan dan pendidikan di Indonesia. Peluncuran novel ini diadakan di Jakarta, dihadiri oleh berbagai tokoh sastra, akademisi, dan masyarakat umum yang mengagumi karya-karya A Fuadi dan Buya Hamka.

Peluncuran novel ini berlangsung di Jakarta, tepatnya di Gedung Perpustakaan Nasional. Acara peluncuran dihadiri oleh para penikmat sastra, akademisi, dan tokoh-tokoh penting lainnya. Gedung Perpustakaan Nasional dipilih sebagai lokasi peluncuran karena simbol pentingnya literasi dan pendidikan, yang juga menjadi salah satu perjuangan utama Buya Hamka sepanjang hidupnya.

A Fuadi memilih untuk menulis novel ini karena terinspirasi oleh kehidupan Buya Hamka yang penuh dengan perjuangan dan dedikasi terhadap bangsa dan agama. Melalui novel ini, A Fuadi ingin mengenalkan lebih dalam sosok Buya Hamka kepada generasi muda serta menyoroti pentingnya nilai-nilai moral dan keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Selain itu, novel ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pembacanya untuk lebih mengenal sejarah dan tokoh-tokoh penting Indonesia.

Proses penulisan novel ini melibatkan riset yang mendalam dan panjang. A Fuadi mengunjungi berbagai tempat yang pernah menjadi bagian dari perjalanan hidup Buya Hamka, seperti Sumatera Barat, Jakarta, dan Makassar. Ia juga melakukan wawancara dengan berbagai narasumber yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Buya Hamka, Bung Karno, dan Haji Rasul. Hasil riset ini kemudian diramu dengan gaya penulisan yang khas A Fuadi, menghasilkan sebuah karya yang tidak hanya informatif tetapi juga menghibur dan menginspirasi.

Dengan peluncuran novel “Buya Hamka”, A Fuadi sekali lagi membuktikan kemampuannya dalam menyajikan cerita yang kuat dan bermakna. Karya ini diharapkan dapat menjadi salah satu novel penting dalam khazanah sastra Indonesia, memperkaya pengetahuan dan pemahaman kita tentang sejarah dan tokoh-tokoh besar bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 Komentar

  1. Abdul basith

    Tes komentar

    Balas
  2. Andris

    Keren asli

    Balas
    • Yah
      Andris

      Test

      Balas
  3. Kasman

    Tes komenetarrrrrr

    Balas
  4. Panji Agira

    Tes kolom komentar

    Balas
  5. Bazir Irma

    Cek kembali

    Balas
semua sudah ditampilkan
Baca Lainnya

Pengamanan Ketat Kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta: Relawan GBRP dan Polda Metro Jaya Sterilisasi Jalan

6 September 2024 - 09:29 WIB

Kunjungan TK Darma Wanita Nguneng ke Agrowisata SJA Farm: Edukasi Sejak Dini Tentang Pertanian

31 Agustus 2024 - 22:18 WIB

Pemuda Dusun Gondang Desa Nguneng, Eko Pambudi, S.Pd.I, Sukses Bertani Sayuran

29 Agustus 2024 - 19:01 WIB

Putera Terbaik Lampung Duduki Posisi Kepala Kantor KSOP Kelas I Palembang

20 Agustus 2024 - 07:43 WIB

Kodim 0724/Boyolali Dukung Pencanangan Wamentan dalam Program Perluasan Areal Tanam Padi

15 Agustus 2024 - 22:50 WIB

News Berita