Menu

Mode Gelap
Kodim 0724/Boyolali Dukung Pencanangan Wamentan dalam Program Perluasan Areal Tanam Padi Babinsa Koramil 03/Masaran: Menjalin Kemitraan Erat dengan Petani untuk Ketahanan Pangan Nasional Polresta Surakarta Perketat Pengawasan Jelang Derby Jateng Persis Solo vs PSIS Semarang Polsek Bukateja Ungkap Kasus Diduga Penipuan dan Penggelapan Sepeda Motor di Purbalingga Kapolri Terima Penghargaan Extraordinary Dedication of Patriotism dari CNN Indonesia Kebersamaan TNI dan Warga Desa Bade dalam Pembongkaran Rumah Bapak Sumarjo

Teknologi

Inovasi Pompa Air Tenaga Surya Mengubah Paradigma Pertanian di Purbalingga

badge-check


					Inovasi Pompa Air Tenaga Surya Mengubah Paradigma Pertanian di Purbalingga Perbesar

Kabar Ngetren/Purbalingga – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, mengunjungi Desa Senon, Kecamatan Kemangkon, untuk melihat langsung kemajuan inovasi teknologi pertanian yang mengagumkan. Pada Jum’at, (14/6), Bupati tersebut menyaksikan demo pompa air tenaga surya yang dikembangkan oleh pemuda tani setempat.

Pompa air ini menggunakan energi matahari secara langsung tanpa perlu ketergantungan pada listrik atau solar. “Saya melihat langsung pompa air ini tanpa harus menggunakan solar dan listrik hanya menggunakan tenaga matahari (surya) sudah bisa mengaliri petak-petak sawah di Desa Senon,” ungkap Bupati Tiwi dengan penuh kekaguman.

Menurutnya, teknologi ini bukan hanya sebuah inovasi teknis, tetapi juga simbol dari kepedulian tinggi generasi muda terhadap sektor pertanian.

“Inovasi ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Selain efektif dalam memenuhi kebutuhan air, teknologi ini juga efisien dari segi biaya maintenance,” tambahnya.

Bupati berharap pemerintah pusat dapat memberikan dukungan untuk mengembangkan teknologi ini di area-area persawahan yang rawan kekurangan air.

“Kami akan mempertimbangkan program ini dalam anggaran 2025 untuk membantu para petani di Purbalingga,” ucapnya dalam acara Sambang Tani di Balai Desa Senon.

Galih Satya Dharma, pendiri Botan Solar Pump, menjelaskan bahwa teknologi ini mampu mengairi hingga 10 hektare sawah dalam waktu operasi 3 hari, dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih.

Dia juga berharap teknologi ini dapat diterapkan lebih luas di daerah-daerah lain yang mengalami kesulitan air, seperti Kecamatan Kalimanah, Bukateja, dan Padamara.

Inovasi ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah dan inovator lokal dapat menghasilkan solusi konkret untuk tantangan pertanian di daerah kering.

Sumber: tha/prokompim, editor: eFHa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pengamanan Ketat Kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta: Relawan GBRP dan Polda Metro Jaya Sterilisasi Jalan

6 September 2024 - 09:29 WIB

Kunjungan TK Darma Wanita Nguneng ke Agrowisata SJA Farm: Edukasi Sejak Dini Tentang Pertanian

31 Agustus 2024 - 22:18 WIB

Pemuda Dusun Gondang Desa Nguneng, Eko Pambudi, S.Pd.I, Sukses Bertani Sayuran

29 Agustus 2024 - 19:01 WIB

Putera Terbaik Lampung Duduki Posisi Kepala Kantor KSOP Kelas I Palembang

20 Agustus 2024 - 07:43 WIB

Kodim 0724/Boyolali Dukung Pencanangan Wamentan dalam Program Perluasan Areal Tanam Padi

15 Agustus 2024 - 22:50 WIB

News Berita