Kabar Ngetren/Purbalingga – Festival Gunung Slamet (FGS) ke-7 resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno, di objek wisata D’LAs Serang, Purbalingga. Acara pembukaan yang berlangsung pada Jum’at (12/7), ini diawali dengan kegiatan tanam pohon bersama di sekitar objek wisata, dilanjutkan dengan pertunjukan tari ‘Carang Lembayung’ dari siswa SMKN 1 Purbalingga. FGS ke-7 akan digelar selama tiga hari, mulai tanggal 12 hingga 14 Juli 2024.
Menparekraf RI, Sandiaga Uno, menekankan pentingnya mengembangkan festival dan UMKM ekonomi kreatif yang dapat mendorong pariwisata dan perkembangan ekonomi. Menurutnya, FGS yang sudah menginjak tahun ketujuh ini memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi Purbalingga dan daerah sekitarnya.
“Event pariwisata seperti ini juga diharapkan akan membuka lapangan kerja baru. Kami menargetkan secara nasional bisa membuka 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024 dari 110 festival yang termasuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN),” ujar Sandiaga.
Menparekraf juga menjelaskan alasan di balik terpilihnya FGS dalam kurasi KEN 2024. Pertama, festival ini memiliki unique selling point yang membawa pesan penting mengenai kelestarian lingkungan. Kedua, FGS telah menunjukkan keberlanjutan dengan sudah berlangsung selama tujuh tahun dan mendapat tempat di hati masyarakat.
“Terakhir, kunjungan yang diukur dengan profit tahunan sebesar Rp 9 miliar menunjukkan bahwa Festival Gunung Slamet memang layak masuk dalam Karisma Event Nusantara,” tambahnya.
Bupati Petahana Purbalingga, Hj. Dyah Hayuning Pratiwi, SE., B.Econ., M.M., (Tiwi), juga menyampaikan optimismenya dengan masuknya FGS ke dalam kalender wisata nasional KEN. Ia yakin bahwa hal ini akan semakin meningkatkan kunjungan wisata ke Purbalingga.
“Mudah-mudahan di tahun pertama FGS masuk di kalender wisata KEN, Purbalingga akan semakin dikenal oleh masyarakat luas, dan D’LAs Serang semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia. Besar harapan kami semakin banyak wisatawan, baik asing maupun dalam negeri, yang akan berkunjung ke Purbalingga dan D’LAs Serang,” ujar Bupati Petahana Tiwi saat pembukaan FGS ke-7.
Bupati Tiwi juga menjelaskan bahwa Desa Serang telah menggelar FGS sebagai event kebudayaan selama tujuh tahun berturut-turut, sebagai bentuk penghargaan terhadap para pelaku seni budaya. Selain festival budaya, FGS juga dirangkaikan dengan festival musik.
“Destinasi wisata ini (D’LAs Serang) dikelola oleh BUMDes yang setiap tahunnya Desa Serang meraih profit mencapai Rp 9 miliar. Oleh karena itu, patut dijadikan destinasi wisata kebanggaan di Kabupaten Purbalingga,” tambahnya.
Sumber: Gn, editor: eFHa.