Menu

Mode Gelap
Kodim 0724/Boyolali Dukung Pencanangan Wamentan dalam Program Perluasan Areal Tanam Padi Babinsa Koramil 03/Masaran: Menjalin Kemitraan Erat dengan Petani untuk Ketahanan Pangan Nasional Polresta Surakarta Perketat Pengawasan Jelang Derby Jateng Persis Solo vs PSIS Semarang Polsek Bukateja Ungkap Kasus Diduga Penipuan dan Penggelapan Sepeda Motor di Purbalingga Kapolri Terima Penghargaan Extraordinary Dedication of Patriotism dari CNN Indonesia Kebersamaan TNI dan Warga Desa Bade dalam Pembongkaran Rumah Bapak Sumarjo

Budaya

Pagelaran Wayang Kulit dan Pentas Musik Spektakuler: Bupati Petahana Purbalingga Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Lokal

badge-check


					Pagelaran Wayang Kulit dan Pentas Musik Spektakuler: Bupati Petahana Purbalingga Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Lokal Perbesar

Kabar Ngetren/Purbalingga – Bupati Petahana Purbalingga, Hj. Dyah Hayuning Pratiwi, SE., B.Econ., M.M., (Tiwi), yang didampingi suaminya Rizal Diansyah, menghadiri dua pagelaran wayang kulit yang digelar di Kecamatan Bobotsari pada Sabtu malam, (20/7). Pagelaran wayang kulit tersebut diselenggarakan di Desa Banjarsari dan Desa Limbasari.

Kehadiran Bupati Petahana Tiwi di kedua lokasi tersebut menunjukkan dukungannya terhadap pelestarian budaya lokal. Ia mengungkapkan rasa senangnya karena pagelaran wayang kulit di kedua desa tersebut dipadati oleh masyarakat.

“Bu Tiwi bersyukur kalau di desa ada pagelaran wayang kulit, masyarakatnya masih banyak seperti ini, berarti masyarakat Banjarsari ini masih terus nguri-nguri budaya,” ujarnya saat berada di Banjarsari.

Bupati Petahana Tiwi menekankan pentingnya nguri-nguri kebudayaan lokal, khususnya seni wayang kulit, untuk menjaga kelestariannya di Kabupaten Purbalingga.

“Sebagai masyarakat Jawa yang tinggal di Jawa, kita memiliki tugas bersama untuk melestarikan kebudayaan lokal. Salah satunya adalah seni budaya wayang kulit agar tetap lestari di Kabupaten Purbalingga,” tambahnya.

Mengacu pada pesan Bung Karno, Bupati Petahana Tiwi menggarisbawahi tiga hal yang harus dilakukan untuk memajukan Indonesia, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Ia berharap pagelaran wayang kulit tidak hanya memberikan tontonan, tetapi juga tuntunan bagi masyarakat.

Pagelaran wayang kulit di Desa Banjarsari dipentaskan oleh Ki Dalang Sigit Jono Saputro dari Cilacap dengan lakon “Wahyu Tri Daya” sebagai bagian dari kegiatan Ruwat Bumi untuk memperingati tahun baru Jawa. Sedangkan di Desa Limbasari, pagelaran dipentaskan oleh Ki Dalang Gendroyono dari Desa Palumutan.

Selain itu, Bupati Petahana Tiwi juga menghadiri Pentas Musik Spektakuler yang diadakan di Lapangan Desa Karangtalun, Bobotsari. Dalam kesempatan ini, Bupati menyampaikan bahwa pentas musik tersebut bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan bentuk perhatian kepada pelaku seni lokal serta upaya untuk menggerakkan perekonomian melalui kegiatan keramaian.

Sumber: Gn, editor: eFHa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Memori HP Android Penuh? Begini Cara Mengosongkannya Tanpa Menghapus Aplikasi

19 September 2024 - 14:49 WIB

Pengamanan Ketat Kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta: Relawan GBRP dan Polda Metro Jaya Sterilisasi Jalan

6 September 2024 - 09:29 WIB

Kunjungan TK Darma Wanita Nguneng ke Agrowisata SJA Farm: Edukasi Sejak Dini Tentang Pertanian

31 Agustus 2024 - 22:18 WIB

Pemuda Dusun Gondang Desa Nguneng, Eko Pambudi, S.Pd.I, Sukses Bertani Sayuran

29 Agustus 2024 - 19:01 WIB

Putera Terbaik Lampung Duduki Posisi Kepala Kantor KSOP Kelas I Palembang

20 Agustus 2024 - 07:43 WIB

News Berita