Menu

Mode Gelap
Kodim 0724/Boyolali Dukung Pencanangan Wamentan dalam Program Perluasan Areal Tanam Padi Babinsa Koramil 03/Masaran: Menjalin Kemitraan Erat dengan Petani untuk Ketahanan Pangan Nasional Polresta Surakarta Perketat Pengawasan Jelang Derby Jateng Persis Solo vs PSIS Semarang Polsek Bukateja Ungkap Kasus Diduga Penipuan dan Penggelapan Sepeda Motor di Purbalingga Kapolri Terima Penghargaan Extraordinary Dedication of Patriotism dari CNN Indonesia Kebersamaan TNI dan Warga Desa Bade dalam Pembongkaran Rumah Bapak Sumarjo

Kesehatan

Pemkab Purbalingga Targetkan Penurunan Stunting Satu Digit di 2024

badge-check


					Pemkab Purbalingga Targetkan Penurunan Stunting Satu Digit di 2024 Perbesar

Kabar Ngetren/Purbalingga – Pemerintah Kabupaten Purbalingga berkomitmen untuk mengurangi angka stunting sesuai dengan instruksi pemerintah pusat. Melalui Dinas Kesehatan, Pemkab menargetkan prevalensi stunting turun menjadi satu digit pada tahun ini. Data hingga akhir Juli 2024 menunjukkan bahwa angka stunting di wilayah pelayanan Puskesmas Karangmoncol telah mencapai 9,48 persen.

Dalam acara Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Kader Kesehatan Karangmoncol yang diadakan di Lapangan Desa Baleraksa pada Jum’at, (2/8), Wakil Bupati Sudono mengungkapkan apresiasi terhadap upaya penurunan stunting di Purbalingga, khususnya di Kecamatan Karangmoncol. Ia mengakui peran penting dari kader kesehatan dan semua pihak terkait dalam pencapaian tersebut.

“Terima kasih atas kerja keras para kader kesehatan dan stakeholder yang telah berkontribusi menurunkan angka stunting di Karangmoncol menjadi satu digit sesuai target Pemerintah Kabupaten Purbalingga,” ujar Sudono.

Wabup berharap seluruh kader kesehatan dan stakeholder terus bekerja sama untuk melanjutkan pencapaian ini dan mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam sektor kesehatan ibu dan anak.

Di Kecamatan Karangmoncol, Desa Tamansari mencatat penurunan angka stunting yang paling signifikan, yakni 6,3 persen, dengan 30 anak dari 478 anak yang masih tergolong stunting.

Bidan Desa Tamansari, Siti Marfuah, menjelaskan bahwa penurunan angka stunting di wilayahnya didukung oleh alokasi anggaran Dana Desa untuk penanganan stunting dan ketahanan pangan. Selain itu, keterlibatan organisasi Islam perempuan seperti Fatayat NU dan Aisyiyah juga berperan penting.

“Dukungan desa meliputi fasilitasi kelas ibu hamil, kelas balita, serta kerjasama dengan Fatayat dan ‘Aisyiyah dalam sosialisasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA),” tutup Marfuah.

Kegiatan ini menyoroti upaya signifikan yang dilakukan oleh Pemkab Purbalingga dalam mengatasi masalah stunting, dan menunjukkan hasil positif yang dicapai berkat kerjasama dan dukungan berbagai pihak.

Sumber: tha, editor: eFHa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Chelsea vs Barrow di Putaran Ketiga Carabao Cup 2024/2025: Siapa yang Akan Melaju?

25 September 2024 - 05:52 WIB

Realme 13 Pro Series 5G Resmi Rilis, Cek Fitur Canggih dan Harga Terbarunya!

21 September 2024 - 18:22 WIB

Ketum PWDPI Nurullah Ingatkan Wartawan Tetap Netral Jelang Pilkada 2024

21 September 2024 - 15:36 WIB

Kemendagri Keluarkan Aturan Baru Jelang Pilkada, Nero: Jangan Ada Kecurangan, Harus Adil dan Objektif!

20 September 2024 - 16:35 WIB

Memori HP Android Penuh? Begini Cara Mengosongkannya Tanpa Menghapus Aplikasi

19 September 2024 - 14:49 WIB

News Berita